Portal Berita Kekinian

Friday, November 23, 2018

SISTEM RANKING CPNS 2018 DAN PENGUMUMAN SKD

Kabar gembira bagi para pelamar CPNS 2018 yang tidak lulus pesinggrade, pemerintah ahirnya mencari solusi atas masih banyknya kekosongan PNS dan masih minimnya peserta yang lulus pesinggrade dengan menerbitkan Permenpan No 61 Tahun 2018. dalam permenpan tersebut menyebutkan dalam pasal 3 huruf b bahwa Nilai SKD paling rendah pada formasi umum adalah 255 (dua ratus lima lima).
hal tersebut cukup memberikan angin segar bagi peserta yang belum lolos pesinggrade. namun sampain saat ini pihak Kemenpan RB melalui situs resmi belum mengeluarkan pengumuman tentang nama peserta yang berhak mengikuti SKB. setali tiga uang pada situs kementerian juga belum ada informasi tentang nama yang berhak mengikuti SKB.
Opsi dengan melakukan perangkingan dirasa sudah tepat, dari pada dengan menurunkan nilai pesinggrade hal ini akan berdampak pada menurunnya kualitas CPNS yang akan direkrut. berhembus kabar baha pada tanggal 29 November akan muncul pengumuman SKB, hal ini menjadi tandatanya besar dan memberikan harapan palsu kepada peserta.
pelamar CPNS diharapkan tidak mempercayai oknum atau PNS yang menjanjikan akan mampu meloloskan menjadi ASN, karena proses penerimaan ASN sudah transparan dan akuntabilitas.
semangat terus kepada pejuang ASN 2018
@2019jadiASN.

Sunday, November 18, 2018

Ayah korban Lion Air PK-LQP layangkan gugatan ke Boeing


Chicago - Gugatan dilayangkan pada Boeing, produsen pesawat terbesar di dunia. Penggugatnya adalah H. Irianto, ayah Rio Nanda Pratama, dokter yang menjadi korban kecelakaan Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 di Laut Jawa pada Senin, 29 Oktober 2019.
Gugatan dilayangkan pada Rabu, 14 November 2018, di Pengadilan Chicago, di mana Boeing bermarkas. Ini adalah gugatan pertama yang dilayangkan ke produsen pesawat itu terkait musibah Lion Air.
Dalam gugatan tersebut, Irianto mengklaim, sistem kontrol penerbangan baru dalam pesawat Boeing 737 MAX 8 memicu kecelakaan. Ia meminta pertanggungjawaban Boeing, meskipun tak menyebut soal ganti rugi.
Seperti dikutip dari The Straits Times, Sabtu (17/11/2018), para penyelidik meyakini sensor yang keliru memicu sistem keamanan komputer untuk mendorong pesawat melakukan penurunan (dive) ketika pilot sedang berusaha mengatasi sejumlah malfungsi yang terjadi di dalam pesawat.
Saat ini Boeing dan regulator penerbangan AS sedang mempertimbangkan, apakah akan menambah perangkat lunak untuk memperbaiki performa Boeing 737 MAX 8.
Sebelumnya, tiga serikat pilot di AS menyuarakan keprihatinan, tentang apa yang mereka sebut sebagai kurangnya informasi yang disediakan Boeing terkait sistem keamanan di pesawat anyarnya.
Air Line Pilots Association, yang merepresentasikan para penerbang di United Continental menulis surat kepada pejabat administrator Federal Aviation Administration (FAA), Dan Elwell.
"Dikhawatirkan bahwa ada potensi kekurangan dalam sistem penerbangan keamanan yang signifikan," demikian cuplikan surat tersebut. Pihak serikat pilot juga meminta penjelasan lebih rinci.
Sementara itu, Southwest Airlines Pilots Association dan Allied Pilots Association, yang merepresentasikan para penerbang di American Airlines Group juga menyuarakan hal serupa.
Juru bicara Boeing, Chaz Bickers menolak untuk mengomentari gugatan atau penyelidikan terkait kecelakaan Lion Air, yang kali pertama menimpa Boeing 737 MAX 8 bikinannya.
Ia hanya mengulangi pernyataan sebelumnya yang dikeluarkan pihak perusahaan. "Kami mengambil setiap langkah untuk sepenuhnya memahami semua aspek dari insiden ini, bekerja sama dengan tim investigasi dan semua pihak berwenang yang terlibat," kata Bickers. "Kami percaya diri dengan keamanan 737 MAX."

Saksikan video terkait kecelakaan Lion Air berikut ini:
2 dari 2 halaman

Masalah Tak Hanya Menimpa Lion Air

Sebelumnya terungkap, Southwest Airlines, operator terbesar pengguna Boeing 737 MAX 8 mengganti dua sensor kontrol penerbangan yang tidak berfungsi, dari jet dengan jenis yang sama, tiga pekan sebelum kecelakaan Lion Air.
Hal tersebut dikabarkan Wall Street Journal, yang mengutip ringkasan catatan pemeliharaan maskapai AS tersebut.
Para pilot maskapai yang bermarkas di Dallas tersebut melaporkan bahwa mereka tak bisa menggunakan pengaturan klep penutup (throttle) pesawat.
Boeing menyebut, pihaknya menyediakan dua pembaruan (update) untuk operator di seluruh dunia, dengan menekankan kembali prosedur yang ada untuk situasi tersebut. "Keselamatan tetap menjadi prioritas utamanya," kata pihak Boeing.
Sebelumnya, Kamis lalu, Direktur Operasi Lion Air mengaku "frustrasi" dengan apa yang disebutnya sebagai kurangnya informasi tentang fitur keamanan di Boeing 737 MAX 8.
"Tidak ada rincian tentang Manoeuvring Characteristics Augmentation System dalam pembaruan terbaru Boeing, kata Zwingly Silalahi.
JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap seorang bupati di Pakpak Bharat, Sumatera Utara, Minggu (18/11/2018). Diduga, penangkapan bupati tersebut terkait dugaan suap proyek di bawah Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pakpak Bharat. "Dari kegiatan ini teridentifikasi dugaan transaksi terkait proyek di Dinas PU di Pakpak Bharat," ujar Ketua KPK Agus Rahardjo saat dikonfirmasi, Minggu siang. Baca juga: KPK Tangkap Tangan Bupati di Pakpak Bharat Menurut Agus, diduga telah terjadi transaksi suap dari pengusaha kepada penyelenggara negara. Selain bupati, KPK juga menangkap kepala dinas, pegawai negeri sipil dan pihak swasta. Saat ini, pihak yang ditangkap di Jakarta sudah berada di Kantor KPK untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Sedangkan, empat orang yang ditangkap di Medan, termasuk bupati akan dibawa ke kantor KPK di Jakarta melalui penerbangan pada pukul 11.00 WIB. "Sesuai KUHAP, KPK diberikan waktu maksimal 24 jam untuk menentukan status hukum terhadap pihak yang diamankan tersebut," kata Agus. Video Pil

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "OTT Bupati di Pakpak Bharat Diduga Terkait Proyek di Dinas PU", https://nasional.kompas.com/read/2018/11/18/12033801/ott-bupati-di-pakpak-bharat-diduga-terkait-proyek-di-dinas-pu.
Penulis : Abba Gabrillin
Editor : Sandro Gatra

8 Pengakuan Tersangka Pembunuhan Sadis di Bekasi

Saturday, November 17, 2018

Informasi Sistem Ranking CPNS 2018


Syarat Pelamar Seleksi CPNS 2018 Boleh Ikut Sistem Ranking Menggantikan Passinggrade SKD CPNS.Pemerintah berencana mengganti sistem kelulusan tes seleksi kompetensi dasar atau SKD CPNS 2018 yang menggunakan sistem passing grade menjadi sistem ranking.
Namun, ada syarat tertentu agar pelamar seleksi CPNS 2018 bisa ikut sistem ranking menggantikan passing grade.Artinya, tidak serta merta menjadi mudah bagi peserta seleksi CPNS 2018, meskipun sistem kelulusan passing grade diubah menjadi sistem ranking.
Meskipun demikian, rencana perubahan ini menjadi kabar gembira bagi pelamar seleksi CPNS 2018 yang tidak lolos passing grade.
Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Syarat Sistem Ranking CPNS 2018 untuk Peserta Tes SKD Menggantikan Passing Grade.Panitia Seleksi Nasional Calon Pegawai Negeri Sipil (Panselnas) akhirnya putuskan perubahan passing grade tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) peserta Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2018 usai banyak peserta yang gagal dengan sitem rangking.
Dikutip dari Kompas.com, Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Bima Haria Wibisana mengatakan alternatif solusi dari banyak peserta gagal tes SKD CPNS 2018 karena tak memenuhi passing grade adalah melakukan sistem ranking.
Sistem ranking tersebut diambil karena dikhawatirkan banyak formasi yang kosong akibat banyaknya peserta tes SKD CPNS 2018 yang tidak lolos passing grade.
Beberapa plus minus menurut pendapat saya (pelamar cpns 2018) antara lain :
1. Panselnas tidak konsisten pada peraturan yang berlaku
2. memberikan peluang bagi yang memiliki nilai tinggi tetapi tidak lulus passing grade
3. memberikan harapan indah kepada peserta CPNS 2018
Update terus berita asn. www.bkn.co.id